Bukan Tujuan, Kawan, ataupun Lawan
Dalam peperangan ada Kawan, ada Lawan dan ada yang bukan keduanya namun bisa dijadikan sebagai jalan – jalan kemenangan.
Inilah warna warni kehidupan yang hampir pasti kita lalui. Di setiap hal yang kita kerjakan, pasti ada misi, pasti ada target, pasti ada tujuan yang telah jelas kita pancangkan dan menjadi alasan kita melakukan suatu pekerjaan. Kadang tujuan ini hanya pendek – pendek saja, sekedar untuk diri sendiri bisa jadi. Namun,..alangkah indahnya ketika tujuan ini dimuarakan pada Yang Mengembankan tugas ini pada kita, Yang akan Memberi seadil – adil dan sebaik – baiknya imbalan atas segala yang kita lakukan. Ketika tujuan telah jelas, maka bersiaplah menghadapi medan yang terhampar. Karena itulah, mengenali medan menjadi salah satu kunci kemenangan akan tercapainya tujuan.Di medan inilah, kita akan mengenal mana lawan mana kawan. Mana yang berjuang bersama kita, mana yang menghambat perjuangan kita. Mana yang memberi manfaat, mana yang mendatangkan mudharat.
Namun,..ada pihak yang bukan menjadi bagian dari tujuan.Namun ia juga bukan yang harus kita lawan.Ia hanyalah sesuatu yang kita manfaatkan untuk mencapai jalan – jalan kemenangan. Ia hanyalah jembatan, lintasan pendek, kepingan perantara atau momentum yang bisa kita mamnfaatkan. Tak jarang yang melewatkan peluang – peluang ini sebagai jalan – jalan kemenangan untuk mencapai tujuan yang sudah jelas terpancang. Entah karena terlalu lalai dengan aral rintangan pada medan, atau memang kita menyepelekan. Yang pasti,ini kembali pada bagaimana kita memandang sesuatu untuk sesuatu.
Singkat kata, kita saat ini sedang akan segera berhadapan dengannya. Ia yang bukan lawan, bukan kawan, bukan pula tujuan.Ialah RAMADHAN. Karena toh, tujuan kita sudah terpancang untuk menjadikan ridhoNya sebagai sebaik – baik ghoyah (tujuan). Lawan kita sudah pasti untuk menjadikan syaithan (dengan segala perangkatnya) sebagai sang musuh abadi. Kawan kita sudah jelas untuk menjadikan Allah sebaik – baik penolong dalam perjuangan bersama dengan oarng – orang yang (insyaAllah) Allah cintai dan Dia kirimkan untuk kita jadikan sahabat perjuangan.RAMADHAN bukan tujuan, bukan kawan, bukan lawan. Namun ia adalah jembatan menuju jalan – jalan Kemenangan.Ia adalah momentum yang bila kita benar – benar memanfaatkannya, akan menjadi sarana akselerasi perjalanan menuju tujuan yang telah kita pancang. Ramadhan adalah momentum yang mengantarkan pada manisnya mencintai dan dicintaiNya. Ramadhan bukan angin lalu yang memberi kesejukan sesaat untuk kemudian tergantikan oleh sang topan. Ialah yang menentukan warna kita sebelas bulan ke depannya. Ia..dengan segala keberkahan di dalamnya.
Jadi,..belum terlambat untuk memulai pemanasan dari sekarang. Agar Ramadhan nanti dapat kita jalankan sampai efisiensi terbaik yang kita bisa. Agar sang Ramadhan, dapat kita temui dengan iman terbaik, amalan terbaik, jiwa dan jasad terkuat kita serta setulus – tulusnya niat yang hanya untukNya. Hingga akhirnya,..Ramadhan lah yang akan mengantarkan kita untuk bertemu dengan sejuknya wajah Allah di surgaNya nanti. Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar